• Beranda
  • Berita
  • Kunjungan Staf Ahli Walikota Palembang ke DPP DKI

Kunjungan Staf Ahli Walikota Palembang ke DPP DKI

24 Mei 2016
[caption id="attachment_375115" align="alignleft" width="299"]Kantor Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Kantor Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta[/caption]

Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta menerima kedatangan Staf Ahli Walikota Bidang Keuangan dan Pendapatan Daerah Kota Palembang, Rabu (02/03) diterima di Ruangan Unit Pelayanan Penyuluhan dan Layanan Informasi (UPPLI) Pajak Daerah.

Kunjungan tersebut terkait pajak pengelolaan parkir di Jakarta. Dalam rangka meningkatan sumber pendapatan daerah di Pemerintah Kota Palembang khusus bidang pajak parkir.

Definisi Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Oleh sebab itu, pajak parkir dipungut atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.

Maksud dan tujuan kunjungan kerja dari Staf Ahli Walikota Palembang menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan pajak parkir yang saat ini telah dilakukan DPP DKI secara online. Hal ini menjadi daya tarik bagi Pemerintah Kota Palembang untuk mempelajari lebih dalam agar dapat diterapkan di Kota Palembang. Banyak informasi yang diperoleh untuk perbaikan pengelolaan pajak parkir di Kota Palembang yang saat ini masih belum terkelola dengan baik, diharapkan dengan dilakukan pembenahan pajak parkir akan menambah APBD Kota Palembang.

Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan.

[caption id="attachment_375111" align="alignright" width="326"]Jembatan Ampera di atas sungai Musi Palembang. Jembatan Ampera di atas sungai Musi Palembang[/caption]

Kota Palembang terkenal sebagai kota industri dan kota perdagangan. Posisi geografis Palembang yang terletak di tepian Sungai Musi dan tidak jauh dari Selat Bangka. Hal ini menjadi anugerah alam yang sangat menguntungkan. Walaupun tidak berada di tepi laut, Kota Palembang mampu dijangkau oleh kapal-kapal dari luar negeri. Terutama dengan adanya Dermaga Tangga Buntung dan Dermaga Sei Lais. Selain itu, Kota Palembang terkenal sebagai kota tua, yang pernah menjadi pusat pendidikan agama Budha. Dahulunya, sebuah kerajaan jaya bernama ‘Sriwijaya’ berada di kota ini. Masih banyak peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tersebar di seluruh kota dan sekitarnya, dan situs-situs ini masih belum terurus, seperti Beteng Kuto Besak yang bahkan menjadi polemik karena dijadikan tempat perniagaan.

Kota Palembang semakin khas karena dibelah dan dikelilingi Sungai Musi dan anak-anak sungainya. Seharusnya, Palembang lebih tepat menjadi kota sungai, namun sayangnya pola pembangunan pada era lalu sangat kuat dengan visi penyeragaman, sehingga dibentuk sedemikian rupa menjadi kota daratan sebagaimana kota-kota lain di Pulau Jawa.

Pempek. Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar nama kuliner ini? Ya, pasti yang pertama sekali terlintas di benak kita adalah kota asal kuliner yang memiliki ciri khas makanan berkuah ini, yaitu Kota Palembang. Palembang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan dan termasuk kota terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Kota Medan.(Nis)

TAGS: