Halo Sobat Pajak! Lima kelompok pengguna air tanah sudah kita bahas sebelumnya, tapi, tahukah kamu kalau besaran Pajak Air Tanah tidak cukup hanya dari kelompok penggunanya saja, lho! Namun, besarnya Pajak Air Tanah juga bergantung pada volume dan kondisi air tanahnya. Terdapat komponen dan rumus khusus yang digunakan untuk menghitung Pajak Air Tanah sehingga besarannya bisa berbeda-beda untuk tiap pengguna.
Rumus Dasar Pajak Air Tanah
Keterangan:
PAT : Pajak Air Tanah
NPA : Nilai Perolehan Air Tanah
HDA : Harga Dasar Air
HAB : Harga Air Baku (Rp. 14.538/m3 )
FNA : Faktor Nilai Air
S : Nilai Komponen Sumber Daya Alam
P : Nilai Komponen Peruntukan dan Pengelolaan
Setelah mengetahui rumus dasarnya, selanjutnya kita pahami yuk komponen-komponennya di bawah ini.
Komponen NPA (Nilai Perolehan Air)
Nilai Perolehan Air adalah nilai air tanah yang telah diambil dan dikenai Pajak Air Tanah, besarnya sama dengan volume air yang diambil dikaitkan dengan harga dasar air. NPA dihitung berdasarkan beberapa faktor, seperti:
Jenis sumber air
Lokasi sumber air
Tujuan pengambilan air
Volume air yang diambil
Kualitas sumber air
Tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengambilan air
Semua faktor tersebut dirumuskan dalam komponen:
Sumber daya alam
Peruntukan dan pengelolaan
Komponen FNA (Faktor Nilai Air)
Faktor Nilai Air adalah suatu bobot nilai dari komponen komponen sumber daya alam serta peruntukan dan pengelolaan yang besarnya ditentukan berdasarkan subyek kelompok pengguna air tanah serta volume pengambilannya. FNA memuat komponen sebagai berikut:
Sumber daya alam air tanah (S)
Peruntukan dan pengelolaan air tanah (P)
Komponen Sumber Daya Alam
Kriteria komponen sumber daya alam, ditentukan oleh faktor:
Kualitas air tanah (baik atau tidak)
Ketersediaan sumber daya air alternatif (ada atau tidak ada)
Nilai dari komponen sumber daya alam dihitung dengan bobot sebagai berikut:
No | Kriteria | Peringkat | Bobot |
1. | Air tanah kualitas baik, ada sumber air alternatif | 4 | 16 |
2. | Air tanah kualitas baik, tidak ada sumber air alternatif | 3 | 9 |
3. | Air tanah kualitas tidak baik, ada sumber air alternatif | 2 | 4 |
4. | Air tanah kualitas tidak baik, tidak ada sumber air alternatif | 1 | 1 |
Catatan: Komponen ini memiliki bobot 60% dalam rumus FNA.
Komponen Peruntukan dan Pengelompokan
Komponen peruntukan dan pengelompokan memiliki nilai berdasarkan:
Kelompok pengguna air tanah
Volume pengambilan air
No | Kelompok Pengguna | Volume Pengambilan (m3) | ||||
0-50 | 51-500 | 501-1000 | 1001-2500 | >2500 | ||
1. | Kelompok 1 | 1 | 1.5 | 2.25 | 3.38 | 5.06 |
2. | Kelompok 2 | 3 | 4.5 | 6.75 | 10.13 | 15.19 |
3. | Kelompok 3 | 5 | 7.5 | 11.25 | 16.88 | 25.31 |
4. | Kelompok 4 | 7 | 10.5 | 15.75 | 23.63 | 35.44 |
5. | Kelompok 5 | 9 | 13.5 | 20.25 | 30.38 | 45.56 |
Catatan: Komponen ini memiliki bobot 40% dalam rumus FNA
Besaran FNA
FNA air tanah kualitas tidak baik dan tidak ada sumber air alternatif/di luar jaringan PDAM
No | Kelompok Pengguna | Volume Pemanfaatan Air Tanah (m3) | ||||
0-50 | 51-500 | 501-1000 | 1001-2500 | >2500 | ||
1. | Kelompok 1 | 4,2 | 6 | 8,7 | 12,752 | 18,824 |
2. | Kelompok 2 | 3,4 | 4,8 | 6,9 | 10,052 | 14,776 |
3. | Kelompok 3 | 2,6 | 3,6 | 5,1 | 7,352 | 10,724 |
4. | Kelompok 4 | 1,8 | 2,4 | 3,3 | 4,652 | 6,676 |
5. | Kelompok 5 | 1 | 1,2 | 1,5 | 1,952 | 2,624 |
FNA air tanah kualitas tidak baik dan ada sumber air alternatif/di dalam jaringan PDAM
No | Kelompok Pengguna | Volume Pemanfaatan Air Tanah (m3) | ||||
0-50 | 51-500 | 501-1000 | 1001-2500 | >2500 | ||
1. | Kelompok 1 | 6 | 7,8 | 10,5 | 14,552 | 20,624 |
2. | Kelompok 2 | 5,2 | 6,6 | 8,7 | 11,852 | 16,576 |
3. | Kelompok 3 | 4,4 | 5,4 | 6,9 | 9,152 | 12,524 |
4. | Kelompok 4 | 3,6 | 4,2 | 5,1 | 6,452 | 8,476 |
5. | Kelompok 5 | 2,8 | 3 | 3,3 | 3,752 | 4,424 |
FNA air tanah kualitas baik dan tidak ada sumber air alternatif/di luar jaringan PDAM
No | Kelompok Pengguna | Volume Pemanfaatan Air Tanah (m3) | ||||
0-50 | 51-500 | 501-1000 | 1001-2500 | >2500 | ||
1. | Kelompok 1 | 9 | 10,8 | 13,5 | 17,552 | 23,624 |
2. | Kelompok 2 | 8,2 | 9,6 | 11,7 | 14,852 | 19,576 |
3. | Kelompok 3 | 7,4 | 8,4 | 9,9 | 12,152 | 15,524 |
4. | Kelompok 4 | 6,6 | 7,2 | 8,1 | 9,452 | 11,476 |
5. | Kelompok 5 | 5,8 | 6 | 6,3 | 6,752 | 7,424 |
FNA air tanah kualitas baik dan ada sumber air alternatif/di dalam jaringan PDAM
No | Kelompok Pengguna | Volume Pemanfaatan Air Tanah (m3) | ||||
0-50 | 51-500 | 501-1000 | 1001-2500 | >2500 | ||
1. | Kelompok 1 | 13,2 | 15 | 17,7 | 21,752 | 27,824 |
2. | Kelompok 2 | 12,4 | 13,8 | 15,9 | 19,052 | 23,776 |
3. | Kelompok 3 | 11,6 | 12,6 | 14,1 | 16,352 | 19,724 |
4. | Kelompok 4 | 10,8 | 11,4 | 12,3 | 13,652 | 15,676 |
5. | Kelompok 5 | 10 | 10,2 | 10,5 | 10,952 | 11,624 |
Nah, itu dia Sobat sederet komponen dan rumus yang digunakan dalam perhitungan Pajak Air Tanah. Dengan memahami hal tersebut, harapannya dapat menumbuhkan kesadaran Wajib Pajak untuk memanfaatkan air tanah dengan lebih bijak dan memenuhi kewajiban pajak daerahnya. Penasaran bagaimana contoh cara menghitungnya? Kita bahas di artikel selanjutnya, ya!