Mengenal 5 Kelompok Pengguna Air Tanah di Jakarta

01 Agustus 2025

Halo Sobat Pajak! Berbicara soal air tanah, meski tak terlihat di permukaan, air tanah memainkan peran penting dalam menunjang kehidupan serta kegiatan kita sehari-hari. Tak hanya untuk kegiatan rumah tangga, air tanah juga turut menjadi komponen penting bagi kegiatan perekonomian masyarakat khususnya dalam dunia bisnis dan usaha. 

Penggunaan air tanah yang terus-menerus, apalagi jika terlalu berlebihan, bisa menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan kita lho! Seperti penurunan kualitas air tanah, bahkan hingga penurunan permukaan air tanah. Maka, diperlukan adanya regulasi untuk mengendalikan pengambilan atau pemanfaatan air tanah ini melalui Pajak Air Tanah.

Nah, sebelum lebih jauh melihat bagaimana perhitungan pemungutan pajaknya, kita bahas dulu pengelompokan pengguna air tanah yang diatur dalam Pergub Nomor 94 Tahun 2021. Kelompok pengguna air tanah adalah orang atau badan yang memanfaatkan air tanah. Terdapat 5 kelompok pengguna air tanah yang menjadi salah satu faktor perhitungan PAT.

A.    Kelompok 1, usaha produk berupa air:

1.     Pemasok air baku

2.     Perusahaan air minum

3.     Industri air minum dalam kemasan

4.     Pabrik es kristal

5.     Pabrik minuman olahan

B.     Kelompok 2, usaha produk bukan air untuk proses produksi yang menggunakan air dalam jumlah besar:

1.     Industri tekstil

2.     Pewarnaan/pencelupan kain

3.     Pabrik makanan olahan

4.     Hotel bintang 3, 4, dan 5

5.     Pabrik kimia

6.     Tempat pengolahan bahan beton/batching plant

7.     Industri peternakan dan perikanan

8.     Pabrik kertas

9.     Industri farmasi

10.   Lapangan golf

11.Pabrik kaca, gelas, dan keramik

C.     Kelompok 3, usaha produk bukan air untuk proses produksi yang menggunakan air dalam jumlah sedang:

1.     Hotel bintang 1 dan bintang 2

2.     Usaha persewaan jasa kantor

3.     Apartemen dan kampus

4.     Pabrik es skala kecil

5.     Agro industri

6.     Showroom kendaraan bermotor

7.     Industri pengolahan logam

8.     Industri sparepart kendaraan bermotor

9.     Industri kebutuhan sehari-hari

10.   Steam bath, spa dan salon

11.Industri tahu/tempe

12.   Supermarket

13.   Pusat pertokoan

14.   Percetakan besar

15.   Pool kendaraan umum

16.   Bengkel besar

D.    Kelompok 4, usaha produk bukan air untuk proses produksi yang menggunakan air dalam jumlah kecil

1.     Hotel kelas Melati

2.     Losmen/pondokan/penginapan/asrama/rumah sewa

3.     Tempat hiburan

4.     Restoran

5.     Cafe

6.     Gudang pendingin

7.     Pabrik mesin elektronik

8.     Pencucian kendaraan bermotor

9.     Kolam renang dan waterboom

10.   Jasa pencucian pakaian/laundry

11.   Bank

12.   Kantor konsultan menengah ke bawah

13.   Gedung olah raga

E.     Kelompok 5, usaha produk bukan air untuk menunjang kebutuhan pokok:

1.     Usaha kecil skala rumah tangga

2.     Hotel non-bintang

3.     Rumah makan

4.     Rumah sakit

5.     Klinik

6.     Laboratorium

7.     Stasiun pengisian bahan bakar umum

8.     Stasiun pengisian bahan bakar gas

9.     Stasiun pengisian bahan bakar elpiji

10.   Tempat istirahat/rest area

11.   Institut/perguruan/lembaga kursus

12.   Kantor pengacara

13.   Yayasan sosial

14.   Koperasi

15.   Pangkas rambut kecil

16.   Panti pijat

17.   Bengkel kecil

18.   Percetakan kecil

19.   Fitness centre

20.   Lembaga swasta non komersial

21.   Kedutaan besar/konsulat/kantor perwakilan asing

22.   Dewatering

23.   Rumah tangga mewah dengan sumur bor

Jika ada pengguna air tanah yang belum masuk pada kelompok di atas, tetap bisa dimasukkan dalam kelompok usaha yang sejenis berdasarkan tujuan dan besar penggunaan air tanah ya Sobat, baik itu sebagai bahan pendukung, bantu proses, atau baku utama. 

Dengan adanya Pajak Air Tanah dan pengelompokan pengguna air tanah, diharapkan kedepannya masyarakat dapat lebih bijak dalam memanfaatkan air tanah. Kontribusimu lewat Pajak Air Tanah adalah salah satu cara untuk menjaga lingkungan kita tetap lestari!