Dalam rangka penguatan kebijakan dan peningkatan
efektifitas pengelolaan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah
Kabupaten Mempawah melakukan kunjungan dan kaji terap ke Badan Pendapatan
Daerah Provinsi DKI Jakarta pada Rabu, 12 November 2025 di Gedung Dinas Teknis
Jl. Abdul Muis No.66, Jakarta Pusat. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh
Bupati Mempawah, Ibu Erlina, dan Wakil Bupati, Bapak Juli Suryadi Burdadi
didampingi para kepala OPD Pemerintah Kabupaten Mempawah. Kehadiran Bupati dan
Wakil Bupati Mempawah beserta rombongan disambut hangat oleh Kepala Bidang
Pendapatan Pajak I Bapenda DKI Jakarta, Bapak Mulyo Susongko, bersama Bidang
Perencanaan dan Pengembangan, Bidang Pendapatan Pajak II, Bidang Pendapatan
Retribusi dan Lain-lain PAD, dan tim teknis terkait.
Kunjungan itu bertujuan untuk mempelajari, mengkaji,
dan mengadaptasi praktik terbaik yang diterapkan oleh Badan Pendapatan Daerah
Provinsi DKI Jakarta terutama tentang pelaksanaan kegiatan Sensus Pajak Daerah
Provinsi DKI Jakarta dan implementasi program Jakarta SmartTax. Kegiatan ini
dapat menjadi acuan pengembangan inovasi dan penguatan sistem digitalisasi
pajak daerah di Kabupaten Mempawah.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Bidang
Pendapatan Pajak I, Bapak Mulyo Susongko. Bapak Mulyo menjelaskan, berbagai
program dan langkah strategis yang telah dijalankan Bapenda DKI Jakarta dalam
upaya optimalisasi penerimaan Pajak Daerah, diantaranya adalah pemeliharaan dan
pemutakhiran data objek dan subjek pajak daerah yang akan mempermudah pemberian
kebijakan PBB-P2 dan penguatan dalam integrasi data dengan pihak eksternal
melalui pemadanan data. Data objek pajak yang update akan menjaga potensi sesuai
kondisi terkini dan memberikan rasa keadilan dalam pemungutan pajak.
Salah satu program unggulan yang diperkenalkan dalam
kesempatan tersebut adalah Sensus Pajak Daerah dan Jakarta SmartTax, sebuah
inovasi kegiatan strategis daerah dalam
upaya optimalisasi data perpajakan daerah melalui pendataan, pemetaan
dan pemutakhiran data berbasis geospasial dengan tujuan peningkatan kualitas
manajemen data perpajakan daerah yang terintegrasi sehingga memberikan outcome
optimalisasi potensi penerimaan pajak daerah dan mewujudkan pajak daerah berkeadilan.
Program ini dilaksanakan sebagai bentuk implementasi Peraturan Gubernur DKI
Jakarta Nomor 21 Tahun 2023 tentang Pembentukan dan Pemeliharaan Basis Data
Pajak Daerah melalui Sistem Informasi Geospasial.
“Kami memiliki lebih dari 300 Tenaga Ahli dalam
program Jakarta SmartTax. Mereka membantu meningkatkan kualitas data perpajakan
daerah berbasis geospasial di wilayah DKI Jakarta,” ujar Bapak Mulyo Susongko.
Data yang dihasilkan dari kegiatan Sensus Pajak
Daerah dan Jakarta SmartTax dimanfaatkan oleh seluruh unit teknis di Bapenda
DKI Jakarta, terutama Suku Badan Pendapatan Daerah dan Unit Pelayanan
Pemungutan Pajak Daerah (UPPPD) Kecamatan. Pemanfaatan data tersebut membantu
dalam pelaksanaan pelayanan perpajakan daerah
kepada masyarakat, khususnya wajib pajak, serta mendukung kelancaran
tugas pokok dan fungsi UPPPD.
Selain mempelajari strategi optimalisasi PAD,
rombongan Pemerintah Kabupaten Mempawah juga melakukan diskusi mendalam terkait
sejumlah isu strategis antara lain cleansing piutang PBB-P2, penguatan SDM dan
keahlian penilaian individual PBB-P2, pengelolaan Pajak Reklame, Pajak Barang
dan Jasa Tertentu (PBJT) Penerangan Jalan, PBJT Parkir, dan kebijakan/regulasi
peningkatan kepatuhan kewajiban pajak daerah.
Bupati Mempawah Ibu Erlina, berharap hasil
pembelajaran dari Bapenda DKI Jakarta dapat diterapkan dan dioptimalkan di
Kabupaten Mempawah dalam rangka meningkatkan pemungutan PAD secara
berkelanjutan, terutama dalam kegiatan Sensus Pajak Daerah dan strategi
pengelolaan pajak daerah.
“Hari ini luar biasa. Kami diterima dengan sangat
baik dan memperoleh banyak masukan berharga dari rekan-rekan di DKI. Semoga apa
yang kami pelajari dapat segera kami tindak lanjuti untuk memaksimalkan PAD di
Kabupaten Mempawah. Tanpa masukan dari Bapak/Ibu sekalian, mungkin kami belum
memperoleh pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam terkait optimalisasi
PAD,” ujarnya.